Hai, teman-teman. Pada kesempatan kali ini, aku akan merangkum buku-buku yang sudah aku baca selama bulan November tahun ini. Tidak banyak, hanya tiga buku. Dua diantaranya merupakan genre buku yang jarang aku baca, metropop dan spy-thriller. Penasaran buku apa? Ini dia rangkumannya, baca sampai akhir, ya!
1. Buku Caci Maki
Judul Buku: Buku Caci Maki
Penulis: Lotta Soninnen
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: 2019
Tebal: 111 Halaman
Genre: Self Improvement
"Abaikan sikap 'selalu berpikir positif'. Lupakan senyum maklum. Memaafkan dan melupakan itu sulit. Siapa yang sanggup?" I "Luapkan amarahmu! Ungkapkan semua ketidakpuasanmu! Tulis nama orang yang merusak harimu! Umbar keluh kesahmu!" -- Lotta Soninnen
Buku ini terbagi menjadi 11 bagian, yaitu: Salahkan orang lain, Tuding orangnya, Ungkapkan saja, Salurkan kegetiranmu, Cara membuat setiap hari menjadi hari yang buruk, Dunia maya yang menyebalkan, Tidak melupakan tidak memaafkan, Temukan keburukan di dunia, Perburuk kosakata, Visualisasikan kekesalan, dan Kobarkan kebencian. Semakin ke belakang buku ini, kita akan semakin bebas menuliskan dan mevisualisasikan kekesalan kita.
Buku ini seperti jurnal, ada tulisan-tulisan yang berupa arahan untuk menulis di kolom atau baris yang sudah disiapkan, seperti: tulis aja apa yang salah dengan pasanganmu, anakmu, atasanmu, dan temanmu, siapa saja yang membuat kamu kesal dan apa alasannya, kamu masih marah dengan siapa, dan lain-lain. Siapa saja bisa kamu "semprot" di buku ini, mulai dari keluarga, rekan kantor, atasan, teman, dan lain-lain. Sehingga, buku ini bisa jadi media bagi siapa saja yang pengin menuliskan kekesalannya dan mengeluarkan amarahnya. Dari pada kekesalan dan amarah menumpuk di dalam diri sehingga jadi penyakit atau daripada marah-marah di depan orang-orang, mending tulis saja kekesalan dan amarah di buku ini.
2. Finn
Judul Buku: Finn
Penulis: Honey Dee
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Januari 2020
Tebal: 312 Halaman
Genre: Metropop
"Walau sudah tiga minggu di sini, aku merasa rumah ini terlalu aneh. Keluarga ini lebih aneh daripada keluargaku. Ayah yang tukang perintah dan kasar, anak sulung yang nggak berdaya, dan anak bungsu autisme yang sama sekali nggak diaggap. Mungkin tadinya yang mengikat mereka ibu Montik. Sekarang ikatan itu lepas, mereka semua bingung apa yang harus dilakukan." -- Elizabeth Bachtiar
Novel ini bercerita tentang kehidupan Liz dan Finn yang erat kaitannya dengan autisme. Liz memiliki adik autis yang ia rawat dan terapi. Sedangkan Finn, sosok remaja autis yang hidup di tengah keluarga yang kacau--Ayah yang suka menyiksa dan kakak yang tak berdaya. Pertemuan Lizz dengan keluarga Finn dilandasi oleh keinginan Liz untuk pergi jauh dari keluarganya yang seperti sudah tidak mengganggap Liz. Liz menerima tawaran Dika untuk menjadi terapis Finn, ia pun berangkat dari Jakarta ke Balikpapan.
Novel ini mengajarkan banyak hal mengenai autis. Salah satunya ada pendapat bahwa autis bisa disembuhkan karena autis ada hubungannya dengan masalah pencernaan yang berakibat terhadap perkembangan otak, saraf, dan otot sehingga penderita perlu terapi dan diet yang khusus agar bisa diatasi. Bagaimana pikiran dan perasaan Finn sebagai anak autis juga digambarkan dengan baik. Kita jadi bisa mengintip seperti apa kepolosan pikiran anak autis, seperti apa kedisiplinan anak autis, dan lain-lain.
Makna-makna di novel ini seputar pengorbanan, penerimaan diri, dan kepedulian kepada orang lain. Keadaan para tokoh yang tidak sempurna dan upaya mereka untuk membenahi diri telah memperdalam makna kehidupan di novel ini. "Hidup memang diciptakan begini, nggak sempurna, penuh kekecewaan dan kesedihan. Akan selalu ada masalah tak terduga. Bahkan pada orang yang kukira punya hidup sempurna, masalah akan selalu ada." --Elizabeth Bachtiar
3. The Silent War
Judul Buku: The Silent War
Penulis: Finn R.
Penerbit: One Peach Media
Terbit: Oktober 2020
Tebal: 284 Halaman
Genre: Spy-Thriller
Seperti judulnya, novel ini bercerita tentang perang senyap. Perang senyap di dunia intelijen kali ini antara CIA asal Amerika dan SVR asal Rusia. Perang ini tidak diketahui siapa pun, termasuk warga sipil, wartawan, dan pemerintah. Di antara mereka ada Issa Respati. Pria asal Indonesia ini merupakan seorang mantan agen operatif berbahaya di masa lalu. Di novel ini, awalnya dia hanya sebagai pengawal wanita paruh baya asal Amerika. Seiring waktu berjalan, ia pun terlibat dalam upaya balas dendam untuk memburu pembunuh salah satu agen intelijen CIA.
#MulaiMenulisdiBlog
Kamu baca berapa buku bulan ini? Apa buku favoritmu bulan ini?




Yampun, aku semakin pengen punya Buku Caci Maki. Aku bulan November ini cuma baca 2 buku, La. Favorit aku buku terbarunya Tere Liye yang judulnya Selamat Tinggal.
BalasHapusWah, Tere Liye :) Aku baru mau baca buku itu, Kak. Review Kak Desti jadi buat aku pengin baca juga, syukur aku menang GA :D Btw, soal buku caci maki, yuk miliki juga ><
HapusWah, bagus-bagus bukunya. Komentarku cuma "kebelakang" ditulis baiknya dipisah, karena menunjukkan tempat. Soalnya ambigu kalau kebelakang yang disambung, kalau di tempatku artinya jadi ke toilet/buang air. 🙊😂 Baca yang review buku kedua, bikin aku ingat sepupuku ada yang autis juga. 😢
BalasHapusSip :) Terima kasih, Kak. Apa Kakak sering beriteraksi dengan dia? Semenjak suka baca novel-novel yang seperti itu aku jadi lebih peka dan peduli. Soalnya novel-novel seperti itu berhasil menggambarkan bagaimana kehidupan dan perasaan mereka.
HapusBuku caci maki paling menarik perhatian nih kak 😅 pengen bacaa
BalasHapusYuk baca juga, Kak. Walaupun tulisannya sedikit, sih :D
HapusAku penasaran sama Finn
BalasHapusYuk baca juga, Kak :)
Hapus