Pengikut

Sabtu, 19 Desember 2020

Ulasan Novel The Mother Bear

Hai, teman-teman.

Pada kesempatan kali ini aku mau mengulas sebuah novel komedi-romantis yang bisa menghibur dirimu di hari-hari yang penat. Khusus novel ini, kamu hanya bisa baca secara digital di Google Play Book, Gramedia Digital, ibuk, dan Cabaca.



Identitas Buku

Judul Buku: The Mother Bear

Penulis: Syntia Stefyanti

Penerbit: Penerbit Koru

Terbit: Oktober 2020

Tebal: 408 Halaman


Sinopsis Singkat

Novel ini menceritakan tentang Randy, seorang dokter bedah syaraf berusia 31 tahun. Dia memiliki seorang putri bernama Maura yang berusia 5 tahun. Randy dan Maura tinggal di sebuah apartemen bersama seorang ART bernama Bi Suti. Dua tahun yang lalu, istri Randy meninggal dunia. Sejak saat itu, Randy menjadi duda dan Maura dibesarkan tanpa sosok ibu.

Selain Bi Suti, Maura hanya dekat dengan satu wanita yaitu Luna, sosok wanita yang ramah dan penyayang. Dia juga mudah dekat dengan anak-anak. Pertama kali mereka bertemu saat mereka menjenguk ayah Randy di Sunny Hospital. Di rumah sakit itu pula Luna dan Randy kembali bertemu. Menurut Randy, Luna sudah berubah. Bukan hanya fisiknya saja, perasaan Luna juga berubah. Tidak ada lagi benih-benih suka yang Luna tunjukkan seperti saat Randy SMA.

Kedekatan Maura dan Luna tidak berbanding lurus dengan kedekatan Randy dan Luna. Luna tidak bersikap ramah kepada Randy karena ada suatu kejadian buruk yang berkaitan dengan Randy saat mereka masih remaja. Apalagi tingkah Randy yang semakin narsis dan konyol turut memancing emosi Luna. Tak heran, ada saja hal-hal yang memicu keributan di antara mereka.

Namun ketika sadar tentang perasaannya dan ketika sadar tentang sikap Maura, Randy berusaha mengejar Luna. Ia mau menjadikan Luna sebagai pendamping hidupnya sekaligus sebagai ibu dari Maura. Ia terus berusaha meski Luna sulit luluh dan meski ia harus melalui berbagai kejadian konyol yang malah mempermalukan dirinya sendiri.



Ulasan Novel

Wajar saja buku ini merupakan salah satu buku bestseller Koru bulan lalu, ceritanya seseru itu untuk dibaca. Meskipun ketebalan novel ini mencapai 408 halaman, aku tidak mudah merasa bosan saat membaca novel ini karena cara penceritaannya mengalir, jalan ceritanya seru dan deskripsinya detailMeskipun tergolong ringan, novel ini sebenarnya memuat berbagai konflik. Ada masalah keluarga, kesalahpahaman di masa lalu, penghianatan, dan masalah hati yang sulit menyatu. Rangkaian konflik itu saling berkaitan dan membentuk menjadi cerita yang utuh. Jadi, menarik untuk dibaca dan diikuti, kan?

Karakter tokoh-tokoh novel ini benar-benar terasa hidup. Mereka juga masing-masing punya peran penting dalam novel ini. Ada Maura yang imut dan polos, anak ini menjadi penghubung antara Luna dan Randy. Ada Randy yang narsis dan konyol, pria ini selalu bertingkah menyebalkan. Tapi Randy adalah bapak yang baik, ia selalu menyayangi dan mewujudkan permintaan Maura. Selanjutnya ada Luna yang ramah, tapi mode ramahnya akan lenyap ketika berbicara dengan Randy. Ada pula ART yang tidak kalah menyebalkan, tingkah Bi Suti sering sekali membuat Randy emosi dan bertanya-tanya.

Selain konflik dan karakter yang menarik, sisi romantis dan komedi novel ini juga tidak kalah menarik. Sisi romantisnya tidak monoton. Sisi komedinya tidak garing, aku berkali-kali tertawa saat membaca novel ini. Tingkah para tokoh ada-ada saja, apalagi tingkah Randy-Luna dan Maura-Bi Suti. Selain itu, profesi Randy dan Luna digambarkan dengan baik dan turut mendukung alur novel ini. Ada Randy yang seorang dokter bedah syaraf dan ada Luna yang seorang desainer pakaian sekaligus pemilik butik. Ada beberapa wawasan tentang bedah syaraf, loh.

Salah satu pesan moral yang ada di novel ini adalah tidak ada salahnya membuka hati untuk seseorang yang baru dan tidak ada salahnya memaafkan kesalahan di masa lalu agar kehidupan di masa sekarang bisa lebih baik lagi. Aku rekomendasikan novel The Mother Bears untuk kamu yang ingin membaca novel dengan konflik yang ringan dan penulisan yang mengalir, kamu yang butuh hiburan di hari yang penat, atau kamu yang tertarik baca buku digital.


Kutipan Novel

"Aku memang tidak tahu apa pun tentang kamu. Tapi aku tidak ingin bersama dengan seseorang yang tidak bisa berdamai dengan masa lalunya." - Luna, The Mother Bear, halaman 366

"... dalam hidup, kamu perlu memberikan kesempatan pada orang lain untuk memperbaiki kesalahannya." - Luna, The Mother Bear, halaman 368


#MulaiMenulisdiBlog


Bagaimana? Tertarik baca novel ini juga? Saat ini sedang berlangsung promo akhir tahun, buku ini juga termasuk salah satu buku yang sedang diskon 50% di Google Play Book, loh. Promo ini tidak berlaku lama, hanya sampai 26 Desember 2020 saja. Yuk, manfaatkan kesempatan ini biar bisa baca The Mother Bear dengan harga yang lebih murah.

Senin, 30 November 2020

Rangkuman Bacaan Bulan November 2020

Hai, teman-teman. Pada kesempatan kali ini, aku akan merangkum buku-buku yang sudah aku baca selama bulan November tahun ini. Tidak banyak, hanya tiga buku. Dua diantaranya merupakan genre buku yang jarang aku baca, metropop dan spy-thriller. Penasaran buku apa? Ini dia rangkumannya, baca sampai akhir, ya!





1. Buku Caci Maki


    Judul Buku: Buku Caci Maki
    Penulis: Lotta Soninnen
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Terbit: 2019
    Tebal: 111 Halaman
    Genre: Self Improvement


"Abaikan sikap 'selalu berpikir positif'. Lupakan senyum maklum. Memaafkan dan melupakan itu sulit. Siapa yang sanggup?" I "Luapkan amarahmu! Ungkapkan semua ketidakpuasanmu! Tulis nama orang yang merusak harimu! Umbar keluh kesahmu!" -- Lotta Soninnen

Buku ini terbagi menjadi 11 bagian, yaitu: Salahkan orang lain, Tuding orangnya, Ungkapkan saja, Salurkan kegetiranmu, Cara membuat setiap hari menjadi hari yang buruk, Dunia maya yang menyebalkan, Tidak melupakan tidak memaafkan, Temukan keburukan di dunia, Perburuk kosakata, Visualisasikan kekesalan, dan Kobarkan kebencian. Semakin ke belakang buku ini, kita akan semakin bebas menuliskan dan mevisualisasikan kekesalan kita.

Buku ini seperti jurnal, ada tulisan-tulisan yang berupa arahan untuk menulis di kolom atau baris yang sudah disiapkan, seperti: tulis aja apa yang salah dengan pasanganmu, anakmu, atasanmu, dan temanmu, siapa saja yang membuat kamu kesal dan apa alasannya, kamu masih marah dengan siapa, dan lain-lain. Siapa saja bisa kamu "semprot" di buku ini, mulai dari keluarga, rekan kantor, atasan, teman, dan lain-lain. Sehingga, buku ini bisa jadi media bagi siapa saja yang pengin menuliskan kekesalannya dan mengeluarkan amarahnya. Dari pada kekesalan dan amarah menumpuk di dalam diri sehingga jadi penyakit atau daripada marah-marah di depan orang-orang, mending tulis saja kekesalan dan amarah di buku ini.

2. Finn


    Judul Buku: Finn
    Penulis: Honey Dee
    Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
    Terbit: Januari 2020
    Tebal: 312 Halaman
    Genre: Metropop
    

"Walau sudah tiga minggu di sini, aku merasa rumah ini terlalu aneh. Keluarga ini lebih aneh daripada keluargaku. Ayah yang tukang perintah dan kasar, anak sulung yang nggak berdaya, dan anak bungsu autisme yang sama sekali nggak diaggap. Mungkin tadinya yang mengikat mereka ibu Montik. Sekarang ikatan itu lepas, mereka semua bingung apa yang harus dilakukan." -- Elizabeth Bachtiar

Novel ini bercerita tentang kehidupan Liz dan Finn yang erat kaitannya dengan autisme. Liz memiliki adik autis yang ia rawat dan terapi. Sedangkan Finn, sosok remaja autis yang hidup di tengah keluarga yang kacau--Ayah yang suka menyiksa dan kakak yang tak berdaya. Pertemuan Lizz dengan keluarga Finn dilandasi oleh keinginan Liz untuk pergi jauh dari keluarganya yang seperti sudah tidak mengganggap Liz. Liz menerima tawaran Dika untuk menjadi terapis Finn, ia pun berangkat dari Jakarta ke Balikpapan.

Novel ini mengajarkan banyak hal mengenai autis. Salah satunya ada pendapat bahwa autis bisa disembuhkan karena autis ada hubungannya dengan masalah pencernaan yang berakibat terhadap perkembangan otak, saraf, dan otot sehingga penderita perlu terapi dan diet yang khusus agar bisa diatasi. Bagaimana pikiran dan perasaan Finn sebagai anak autis juga digambarkan dengan baik. Kita jadi bisa mengintip seperti apa kepolosan pikiran anak autis, seperti apa kedisiplinan anak autis, dan lain-lain.

Makna-makna di novel ini seputar pengorbanan, penerimaan diri, dan kepedulian kepada orang lain. Keadaan para tokoh yang tidak sempurna dan upaya mereka untuk membenahi diri telah memperdalam makna kehidupan di novel ini. "Hidup memang diciptakan begini, nggak sempurna, penuh kekecewaan dan kesedihan. Akan selalu ada masalah tak terduga. Bahkan pada orang yang kukira punya hidup sempurna, masalah akan selalu ada." --Elizabeth Bachtiar

3. The Silent War


    Judul Buku: The Silent War
    Penulis: Finn R.
    Penerbit: One Peach Media
    Terbit: Oktober 2020
    Tebal: 284 Halaman
    Genre: Spy-Thriller
    

Seperti judulnya, novel ini bercerita tentang perang senyap. Perang senyap di dunia intelijen kali ini antara CIA asal Amerika dan SVR asal Rusia. Perang ini tidak diketahui siapa pun, termasuk warga sipil, wartawan, dan pemerintah. Di antara mereka ada Issa Respati. Pria asal Indonesia ini merupakan seorang mantan agen operatif berbahaya di masa lalu. Di novel ini, awalnya dia hanya sebagai pengawal wanita paruh baya asal Amerika. Seiring waktu berjalan, ia pun terlibat dalam upaya balas dendam untuk memburu pembunuh salah satu agen intelijen CIA.



#MulaiMenulisdiBlog

Kamu baca berapa buku bulan ini? Apa buku favoritmu bulan ini?



Jumat, 02 Oktober 2020

Review Buku Dilarang Bercanda dengan Kenangan 2: Gitasmara Semesta karya Akmal Nasery Basral

Hai, teman-teman.

Di postingan ini aku mau bagikan review buku sekuel Dilarang Bercanda dengan Kenangan. Bagi kamu yang kesal dengan epilog novel sebelumnya, kusarankan baca novel ini karena novel ini bisa mengobati emosimu karena kisah yang kau nantikan ada di sini 😁



Identitas Buku

Judul: Gitasmara Semesta

Penulis: Akmal Nasery Basral

Penerbit: Republika Penerbit

Terbit: Agustus, 2020

Tebal: 489 Halaman


Sinopsis Singkat


Buku ini lanjutan dari buku Dilarang Bercanda dengan Kenangan. Buku ini lanjutan kisah Johansyah Ibrahim, masih terkhusus di kehidupan asmaranya selepas gagal dalam mempertahankan pernikahan. Gitasmara Semesta dimulai dengan Jo yang galau setelah bertemu Aida, seseorang yang pernah merajai hatinya, di Aceh saat Jo sedang menjalankan suatu proyek kantor. Perasaan bahagia Jo hancur berkeping-keping saat tahu bahwa Aida akan menikah dengan seorang LSM asal Meulaboh.

Sepulangnya ke Jakarta, eksekutif muda bidang PR (Public Relations) yang kariernya sedang melejut, kini mengubah ritme hidupnya. Setiap subuh, Jo mulai salat di mesjid. Setiap pulang kerja, Jo selalu ke sebuah pesantren di kawasan Cilodong, Depok. Dia mengikuti kegiatan ibadah para santri dan berkonsultasi dengan kiai pimpinan pesantren. Di novel ini, Jo terlihat lebih agamis. Ketika beraktivitas, dia mengingat dan mempraktikkan ajaran agama.

Ketika sedang galau karena Aida, Jo dihadapkan dengan Ava yang menyesali keputusan sepihaknya dan si kecil Tori yang sedang sakit. Ava menginginkan dia dan Jo bisa rujuk kembali. Melihat sikap Ava yang masih kekanak-kanakan, Jo harus berpikir jernih, memikirkan sebaik mungkin apa yang akan ia lakukan. Di sisi lain, Aida terbang ke Jakarta untuk menemui Jo. Mereka terlibat diskusi serius untuk masa depan.

Ketika kisah cinta Jo tampak bisa berakhir bahagia, satu per satu cobaan datang tanpa bisa diduga. Cobaan-cobaan itu menguji kesetiaan, kekuatan, dan keimanan. Cobaan-cobaan yang memberikan Jo pemahaman tentang pernikahan yang akan selalu ada bedanya. Hadirnya mantan istri Jo yang menceritakan kekelaman kehidupan barunya juga merupakan salah satu dari berbagai cobaan yang ada di novel ini.




Ulasan Buku

Jika pada novel pertama kita akan disuguhkan indahnya suasana Leeds, London, Mekkah, dan Madinah, di novel ini kita akan disuguhkan indahnya suasana Irak, Rumania, Jerman, dan Indonesia. Suasana menegangkan akan kita dapatkan ketika Jo berkunjung ke Erbil, Irak. Di negeri penuh konflik itu, Jo berjuang untuk mendapatkan restu dari paman sang pujaan hatinya. Suasana romantis akan kita dapatkan ketika Jo dan pendamping hidupnya berjalan-jalan di Brasov dan Constanta, Rumania. Penulis pandai mendeskripsikan lokasi sehingga aku juga bisa membayangkan dan menikmati lokasi cerita.

Penulis pandai merangkai konflik. Jika pada novel pertama Jo mengalami dua kali pernikahan dan dua kali perceraian, di novel ini Jo mengalami dua kali pernikahan. Kisah di novel ini sama rumitnya dengan novel sebelumnya, apalagi setelah masa lalu Aida dan Tiara terungkap. Sedih juga, di balik senyum mereka berdua tersimpan tangis karena kejadian nahas yang menimpa mereka. Di bandingkan dengan novel sebelumnya, aku lebih suka novel ini karena kini tokohnya lebih agamis dan bisa mengontrol emosi.

Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari novel ini. Beberapa di antaranya adalah betapa pentingnya berbakti kepada kedua orang tua, betapa pentingnya berperilaku baik pada orang lain, betapa indahnya meneladani sirah, dan betapa indahnya ketika bisa mengikhlaskan satu sama lain. Kurekomendasikan buku ini untuk kamu yang pengin membaca kisah romansa yang rumit tapi bisa memikat hati.

Kutipan Buku


"Kamu tidak salah, Va. Uang dan popularitas bukan segalanya. Menjaga kehormatan dan harga diri jauh lebih penting. Banyak pintu rezeki lain yang bisa dicari." - Jo, Gitasmara Semesta, halamn 37.

"Kalau kamu punya dana untuk membelikanku perhiasan, sebaiknya kamu serahkan kepada ibu sebagai tanda terima kasih. Sebab berapa pun harta yang kita berikan kepada ibu kita, sebenarnya tak pernah bisa menggantikan setetes air susu mereka, bukan?" - Aida, Gitasmara Semesta, halaman 163.

"Kita sering tergoda berkompetisi dengan orang lain karena kehidupan zaman sekarang menjadikan kita seperti itu. Kita tak punya waktu untuk menikmati apa yang sudah kita punya. Untuk bersyukur. Perhatian kita selalu terbelah untuk memenuhi ego pribadi sebagai makhluk individual dan berbaur dengan kelompok sebagai makhluk sosial." - Aida, Gitasmara Semesta, halaman 402.




Bagaimana? Tertarik baca novel ini juga? 😊 Semoga kamu bisa segera baca, ya. Sampai jumpa di postingan berikutnya. Ps: yang belum baca review buku Dilarang Bercanda dengan Kenangan bisa klik di sini



Review Buku Dilarang Bercanda dengan Kenangan karya Akmal Nasery Basral

Hai, teman-teman.

Di postingan ini aku mau bagikan review buku Dilarang Bercanda dengan Kenangan. Buku ini unik, loh. Tak seperti novel romansa lainnya. Simak postingan ini sampai akhir, ya 😊




Identitas Buku

Judul: Dilarang Bercanda dengan Kenangan
Penulis: Akmal Nasery Basral
Penerbit: Republika Penerbit
Terbit: November, 2018
Tebal: 468 Halaman

Sinopsis Singkat

Buku ini bercerita tentang Johansyah Ibrahim yang biasa dipanggil Jo. Dia adalah seorang pemuda Indonesia yang sedang belajar ilmu PR (Public Relations) di University of Leeds, Inggris. Selama menjalani short course, Jo bertemu dengan banyak wanita dari penjuru dunia. Dua di antara mereka tertarik pada Jo tanpa Jo sadari. Kedatangan Jo ke Inggris bersamaan dengan kejadian meninggalnya Putri Diana. Tak ingin melewatkan kejadian langka itu, Jo pergi ke London untuk mengikuti prosesi pemakaman Putri Diana.

Petualangan Jo dimulai ketika dia berkenalan dengan jurnalis Jordania, keturunan Kurdi-Rumania, Khaleeda O. Jderescue yang biasa dipanggil Aida. Perkenalan mereka berawal dari Aida yang meminta izin untuk duduk semeja dengan Jo karena meja lainnya di Montparnasse Cafe sudah penuh. Selain terlibat percakapan sederhana, Aida juga menawarkan diri untuk mewawancarai Jo karena Jo seorang pria muda muslim dari negeri mayoritas penduduk muslim yang sedang sibuk belajar tapi bersedia untuk melihat prosesi pemakaman Putri Diana.

Di Kensington Square Garden, Aida mewawancarai Jo dan dua narasumber lainnya. Selain wawancara, mereka berkeliling dan mengobrol untuk mengenal lebih dekat satu sama lain. Mereka juga janjian untuk makan malam bersama. Setelah makan malam, Aida menawarkan berbagi kamar penginapan. Dia tahu Jo tidak mendapatkan tempat penginapan karena semua kamar telah dipenuhi peziarah dari penjuru dunia. Mereka semakin dekat, Jo juga bersedia menemani Aida ke mana pun dia meliput, termasuk ke tempat Dodi (kekasih Diana) dimakamkan.

London adalah tempat bersejarah bagi Jo. Di sini dia dipertemukan dengan keempat wanita yang menaruh hati padanya. Ada Gaby, Nichole, Aida, dan Tiara. Di sini terukir kenangan bersama seorang wanita cerdas yang telah memikat hatinya. Di sini juga dia menikah dengan cinta pertamanya. Kehidupan asmara Jo tidak sederhana, penuh lika-liku dan cobaan. Bahkan, di novel ini dia merasakan dua kali manis pahitnya kehidupan pernikahan sampai akhirnya diceraikan istrinya.




Ulasan Buku

Aku suka kover buku ini. Pertama kali pengin baca buku ini karena tertarik sama kovernya yang cantik dan unik. Seperti yang kita lihat, ada gambaran London dan musim gugur, serta ada kesan seperti sobekan kertas di kover novel ini. Jenis huruf, ukuran huruf, warna tulisan, dan penempatan judul di kover novel ini pas dan manis. Judulnya juga menarik, Dilarang Bercanda dengan Kenangan. Kata bercanda yang biasa dikaitkan dengan lelucon, kini dikaitkan dengan kenangan. Aku jadi penasaran seperti apa novelnya dan mengapa tak boleh bercanda dengan kenangan.

Novel ini dibagi menjadi dua bagian. Pada bagian pertama, jangka waktunya singkat tapi padat. Hanya lima hari terhitung sejak tanggal 3 September sampai 7 September 1997. Saat itu, kita akan menyelami kehidupan Jo di Inggris, serta akan melihat keakraban Jo dan Aida. Saat itu juga kita akan menikmati musim gugur, berjalan-jalan di Inggris, berkeliling di sekitar istana, dan melihat proses pemakaman Putri Diana. Pada bagian kedua, jangka waktunya hampir sepuluh tahun dengan berbagai kejadian yang datang silih-berganti terkait dengan pekerjaan, keluarga, pernikahan, perceraian, dan kenangan Jo.

Novel ini memiliki konflik yang rumit dan padat. Bayangkan, ada cerita Jo dengan tiga perempuan yang berbeda. Ada dua kali pernikahan dan ada dua kali perceraian, dibumbui isu ekonomi dan politik Indonesia tahun 98 pula. Novel yang menguras emosi dan dipenuhi lika-liku ini mungkin tidak tepat untuk dibaca sebagai selingan tugas kantor, kampus, atau sekolahmu. Tokoh-tokohnya juga bikin geleng-geleng kepala. Ada yang pemarah, pencemburu, dan plin-plan. Seiring berjalannya waktu, mereka tetap sulit bersikap dewasa meski sudah bertambah usia dan diuji berulang kali.

Secara keseluruhan, aku suka novel ini. Novel ini ditulis dengan sangat bagus, baik deskripsinya, diksinya, penokohannya, latar waktu, latar tempat, latar suasana, alur, konflik, maupun pesan moralnya. Sayangnya, ada beberapa bagian di luar syariat yang para tokoh tetap lakukan walaupun mereka tahu itu tidak boleh. Meski banyak alasan yang mereka kemukakan, bagian-bagian itu tetap saja sulit untuk kuterima. Selain itu, beberapa typo juga cukup mengganggu. Aku sampai tersentak ketika melihat tiba-tiba tahun 2017 di awal bab lima, padahal kisahnya masih di tahun 1997.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari novel ini adalah betapa perlunya mempersiapkan diri sebaik mungkin sebelum pernikahan karena pernikahan adalah hubungan yang kompleks. Dalam pernikahan, kita juga perlunya menjaga komunikasi, komitmen, dan menyamakan standar demi kebahagiaan bersama. Seperti judulnya, jangan pernah bercanda dengan kenangan karena candaan tentang kenangan dapat membuat seseorang jadi plin-plan dan bisa membuat rumah tangga jadi retak. Kurekomendasikan novel ini untuk kamu yang punya kenangan manis dengan seseorang spesial di masa lalu, kamu yang akan atau sedang menjalani kehidupan rumah tangga, kamu yang pengin baca novel dengan latar tempat yang beragam dan menarik, atau kamu yang pengin baca novel menguras emosi.

Kutipan Buku

"Hidup ini sudah terlalu sumpek dengan banyak hal negatif di sekeliling kita. Kebencian, gosip, fitnah, dendam, saling menjatuhkan, saling menyebarkan aib. Cuma kita yang bisa membentengi diri sejak awal dengan cara berpikir positif, dan dibantu keluarga. Itu yang Papa selalu ajarkan kepada kami sejak kecil. Jangan sampai termakan pikiran negatif tentang orang lain karena itu tidak merugikan siapa-siapa selain diri sendiri." - Tiara, Dilarang Bercanda dengan Kenangan, halaman 194.

"Hadapi masalah, cari jalan keluar, berpikir positif, berani bertindak, dan lanjutkan hidup dengan rencana baru. Jika Tiara bisa, kamu juga bisa, Jo. Jangan terpaku pada masa lalu. Jangan bercanda dengan kenangan! Bangkit dan mulai lagi lembaran baru hidupmu." - Bu Emmy, Dilarang Bercanda dengan Kenangan, halaman 396.




Bagaimana? Tertarik baca novel ini juga? Bagi yang sudah baca novel pertama, jangan khawatir. Ada novel kedua yang bisa meredakan emosimu setelah membaca epilog novel pertama 😊 Yuk baca seri Dilarang Bercanda dengan Kenangan. Ada banyak kejadian menguras emosi dan tempat unik yang bisa kaujelajahi.

Kamis, 07 Mei 2020

Review Buku Tokyo dan Perayaan Kesedihan karya Ruth Priscilia Angelina


Hai, teman-teman.
Di postingan pertama ini, aku mau bagikan review buku Tokyo dan Perayaan Kesedihan. Buku ini baru terbit bulan lalu, loh. Oh ya, aku sudah review buku ini secara singkat di Instagramku (@lala_sulfa), ini link-nya https://www.instagram.com/p/B_t7YbUADPI/ Simak postingan ini sampai akhir, ya 😊




Identitas Buku

Judul: Tokyo dan Perayaan Kesedihan
Penulis: Ruth Priscilia Angelina
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Terbit: April, 2020
Tebal: 208 Halaman

Sinopsis Singkat

Buku ini bercerita tentang Shira dan Joshua. Shira Hidajat Nagano dan Joshua Sakaguchi Widjaja. Seperti namanya, mereka berdua keturunan Jepang-Indonesia. Mereka tidak sengaja bertemu di bandara Tokyo. Shira pergi ke Jepang untuk bebas dan menemukan siapa dirinya sendiri karena selama ini hidupnya penuh keteraturan dalam kekangan mamanya. Berbeda dengan Joshua, dia pergi ke Jepang karena grup musiknya memiliki resital, ia sebagai pemain biola.

Mereka berdua memiliki permasalahan masing-masing. Masalah Shira berkaitan dengan dirinya sendiri, orang tua dan sahabat-sahabatnya. Masalah Joshua berkaitan dengan keluarga dan mantan pacarnya. Sebagai anak satu-satunya, hidup Shira dikontrol mamanya. Ia juga kesulitan mengenali dirinya karena selalu mengiyakan perkataan orang, Shira adalah salah satu diantara banyaknya orang Indonesia yang sulit menolak atau mengatakan secara jujur apa yang ia rasakan. Keluarga Shira tidak baik-baik saja, ia adalah anak yang tidak diinginkan, ayahnya jarang pulang karena lebih cinta dengan pekerjaannya, dia lebih sering berlayar dibandingkan berkumpul dengan keluarga kecilnya. Tak jauh berbeda dengan Joshua, keluarganya juga tidak baik-baik saja. Joshua adalah anak laki-laki satu-satunya di antara tiga bersaudara, dia egois dan suka berbohong. Ayahnya lebih sering memerhatikan Joshua, beliau juga sering membandingkan Joshua dengan kakaknya.

Selama di Jepang, Shira dan Joshua sering bertemu. Awalnya komunikasi mereka kaku, hingga akhirnya Shira bisa bercerita dan Joshua bisa menanggapi serta menghiburnya. Setiap hari Shira menulis surat yang ia tujukan untuk orang-orang terdekatnya: orang tua dan sahabat-sahabatnya. Namun, surat-surat itu justru ia tinggalkan kepada Joshua dengan harapan agar Joshua—orang yang baru dikenalnya itu, mau mengirimkannya. Shira menghilang, Joshua berusaha mencarinya dengan harapan Shira belum mati, Shira belum bunuh diri.


"Mungkin saya dan semua orang lain, sama-sama takut buat mengatakan kebenaran, dan sebaliknya menyampaikan apa yang mau orang lain dengar saja, ya nggak?" Joshua, halaman 84.

Review

Aku suka buku ini. Berhubung review ini subjektif, jadi jangan heran mengapa isinya kebanyakan hal-hal yang bagus, ya 😊

Novela ini dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama menceritakan Shira dan bagian kedua menceritakan Joshua. Sudut pandang orang pertama dalam novela ini memudahkan kita untuk larut dalam kisah, perasaan dan pemikiran Shira dan Joshua. Penokohannya cukup kuat, penulis berhasil menciptakan dua tokoh dengan baik. Ada Shira dengan segala kesenduannya dan ada Joshua dengan segala kekalutannya. Di bagian Shira, Joshua terlihat sangat bijak, dia  sering mengatakan kata-kata yang dapat menghibur Shira. Namun nyatanya, Joshua juga memiliki kehidupan yang pelik, yang akan diceritakan di bagian kedua.

"Tapi, Shira, suara nggak akan berhenti ada di kepalamu. Terkadang justru suara orang lain yang mengingatkan suara dirimu sendiri. Jangan lari, tapi dengarkan. Pilih satu-satu supaya kamu tahu mana yang perlu kamu dengarkan." - Joshua, halaman 69.

Uniknya, novela ini ditulis langsung di Jepang saat akhir tahun. Setiap judul babnya juga diawali dengan tanggal dan setiap bab menceritakan kejadian yang terjadi dalam 1 hari. Dalam novela ini ada 14 bab, tepat 14 hari keberadaan mereka di Tokyo. Meskipun singkat, novela ini tetap berkesan dan memiliki aura yang kelam.

Buku yang tipis dengan alur yang cepat menyebabkan banyak pembaca yang dapat menyelesaikan buku ini dalam sekali duduk. Penjelasan penulis tentang latar tempat yang digunakan cukup detail dan tetap asyik, seolah-olah penulis mengajak pembaca untuk berjalan-jalan mengitari kota, meskipun dengan perasaan kelam yang dialami kedua tokoh. Foto hitam-putih yang tersebar di tiap bab—baik yang ada hubungannya dengan adegan yang ada di buku maupun tidak, menjadikan suasana Jepang di buku ini lebih hidup.

Pelajaran yang bisa kita ambil dari novela ini ialah tak apa merasa sedih, tak apa "merayakan" kesedihan. Namun setelah itu, tetaplah hidup dan bangkitlah kembali.

Kurekomendasikan buku ini untuk kamu yang suka membaca novel yang berkaitan dengan penyakit mental, yang suka membaca buku-buku psikologi, atau bagi kamu yang suka travelling. Mari baca novela ini, lalu renungkan makna-makna kehidupan yang ada. Mari pahami serta rangkul orang-orang yang terpuruk seperti Shira Hidajat Nagano.

Namun satu hal yang perlu diingat, bacalah novela ini saat kamu sedang baik-baik saja. Tak perlu memaksakan diri jika kondisimu sedang tidak baik.

"Baiklah pada semua orang, sayangku. Seperti pohon-pohon ini, mereka tumbuh besar dan menolong orang sembuh dari sakit hati." - Obaasan Joshua, halaman 165.


Sekian, kawan-kawan. Bagaimana? Tertarik baca novela ini? Selain beli, novela ini bisa kamu baca di aplikasi Gramedia Digital. Yuk, dukung penulis dengan baca ebook legal 😊